PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT BINA NUSANTARA

Cari Blog Ini

Saturday 30 December 2017

Labuhanbatu Life Skill / Pendidikan Kecakapan Hidup

Life Skill / Pendidikan Kecakapan Hidup adalah suatu upaya untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, sikap dan kemampuan yang memungkinkan. Peserta program dapat hidup mandiri. Kecakapan hidup dapat dikelompokkan kedalam empat jenis: (1) kecakapan personal (Personal Skill), (2) Kecapakan sosial (Social Skill), (3) Kecakapan akademik (Academic Skill), (4) Kecakapan vokasional (Vocational Skill). Pendidikan kecakapan hidup dalam implementasinya mengacu pada empat pilar meliputi: (1) Learning To Know (belajar untuk memperoleh pengetahuan), (2) Learning To Do (belajar untuk dapat berbuat atau melakukan pekerjaan), (3) Learning To Be (belajar untuk dapat menjadikan dirinnya menjadi orang yang berguna), (4) Learning Live Together  (belajar untuk dapat bersama orang lain). Dalam konteks pengentasan kemiskinan dan penanggulangan pengangguran maka pendidikan kecakapan hidup lebih ditekankan pada upaya pembelajaran yang bisa memberikan keterampilan untuk usaha mandiri dan atau bekerja sehingga dapat meningkatkan penghasilan dan taraf hidup.
Tujuan PKBM BINA NUSANTARA memberikan pelayanan pendidikan kecakapan hidup kepada masyarakat agar: (a) Keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan dalam memasuki dunia kerja baik bekerja mandiri (wirausaha) dan atau bekerja pada suatu perusahaan produksi barang/ jasa dengan penghasilan yang semakin layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (b) Motivasi dan etos kerja yang tinggi serta dapat bekerja secara profesional. (c) Kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pendidikan untuk dirinya sendiri maupun untuk anggota keluarganya. (d) Kesempata yang sama untuk memperoleh Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Educatioan) dalam rangka mewujudkan keadilan pendidikan di setiap lapisan masyarakat.
Sasaran Program Pendidikan Kecakapan Hidup adalah (a) Usia Produktif (15-44 tahun), (b) Prioritas bagi penduduk buta aksara, (c) Tidak sekolah, menganggur/ tidak memiliki pekerjaan tetap, karena tidak memiliki keterampilan (unskills) yang dapat dijadikan sebagai sumber nafkah, (d) Berasal dari keluarga miskin, (e) Penduduk laki-laki dan perempuan memperoleh peluang yang sama, (f) Bersedia  mengikuti program sampai selesai.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Total Pageviews